MAKASSAR -- Kurangnya  penguasaan teknologi informasi ikut memengaruhi penurunan keuntungan  pengusaha konstruksi di beberapa daerah. Masalah ini menjadi perhatian  serius Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapeksindo). 
Ketua Gapeksindo Sulsel, AM Kilat Karaka mengatakan, jasa konstruksi  mengalami masalah. Apalagi, sekitar 95,7 persen pengusaha jasa  konstruksi dari kelompok menengah ke bawah. Kemampuan teknologi  informasinya juga masih kurang. 
"Harapan kami pemerintah bisa lebih banyak sosialisasi tender. Kerja  sama dengan BRI, juga diharapkan mampu menjadi solusi," tuturnya usai  pembukaan rapat pimpinan daerah (Rapimda) Gapeksindo Sulsel, Sabtu 12  Maret di Hotel Sahid Jaya Makassar.
Sekretaris Umum Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) A  Sirajuddin Nonci, mengatakan, rapimda diharapkan menjadi sarana  komunikasi antara pemimpin asosiasi dan anggotanya di kabupaten dan  kota.     
Rapimda membahas kesiapan anggota menyikapi regulasi pemerintah.  "Misalnya regulasi pemerintah kabupaten yang tidak memberi keuntungan  kepada anggota asosiasinya, dikomunikasikan di sini," kata Sirajuddin.
Di sisi lain, BRI siap menggelontorkan pinjaman untuk pengusaha  konstruksi. Apalagi sudah ada MoU antara Kantor Pusat BRI dengan LPJKN.  Pemimpin Cabang BRI Sungguminasa, Suhendra mengatakan, pihaknya tidak  memasang target kredit. "Plafon kredit di cabang hanya Rp2 miliar,"  katanya.
Ketua Panitia, Faisal Mahyuddin mengungkapkan, Rapimda diikuti sekitar  95 anggota dari seluruh cabang Gapeksindo di kabupaten/kota se Sulsel



 



0 comments:
Posting Komentar