Rupiah Menguat ke Level 8.696

Fundamental makroekonomi Indonesia yang cukup solid menjadi faktor utama terapresiasinya nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini. Imbal hasil rupiah yang sangat menggiurkan serta terkendalinya inflasi membuat investor asing tetap melirik instrumen investasi dipasar domestik.

Pengamat pasar uang dari PT Monex Investindo Futures, Apelles R.T Kawengian menjelaskan kepada Tempo sore ini, dinaikkannya suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,75 persen oleh Bank Indonesia pada tanggal Februari lalu rupiah menguat begitu cepat.

Sehingga selisih BI Rate dengan suku bunga The Fed yang tetap bertahan di 0,25 persen menjadi semakin lebar. Hal ini memicu kembali masuknya aliran dana asing ke pasar finansial domestik baik di bursa saham, pasar obligasi, maupun Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Untuk pertama kalinya rupiah berhasil ditutup dibawah level 8.700 per dolar AS sejak 23 Mei 2007 lalu. Ditransaksi pasar uang antar bank di Jakarta hari ini, Jumat (1/4) ditutup dilevel 8.695 per dolar AS, atau menguat 12 poin (0,14 persen).

Dipekan depan Apelles memperkirakan rupiah akan ditransaksikan dikisaran 8.680 hingga 8.720 per doler AS.

“Dari faktor eksternal tren dolar Amerika Serikat (AS) yang cenderung melemah terhadap mata uang utama dunia berimbas positif terhadap mata uang Asia termasuk rupiah,” tuturnya.

Bank sentral AS (The Fed) yang tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendahnya mendekati nol persen seiring diberlakukannya stimulus ekonomi senilai US$ 600 miliar membuat dolar cenderung melemah terhadap mata uang utama dunia.

Dolar AS yang cenderung melemah membuat para pengelola dana mengalihkan investasinya dari obligasi pemerintah AS ke bursa saham dan bursa komoditas seiring melonjaknya harga minyak dan emas. “Karena imbal hasil di obligasi AS dianggap tidak menarik membuat dolar terpuruk,” tuturnya.

Dikwartal pertama 2011 nilai tukar rupiah berhasil menguat 287 poin (3,2 persen) ke level 8.708 dibanding posisi akhir tahun lalu di 8.995 per dolar AS.

Diawal kwartal kedua tahun ini rupiah berhasil menembus dibawah level l 8.700 per dolar AS. Dan sepanjang triwulan kedua 2011 ini Apelles memprediksikan rupiah akan bergerak dalam rentang antara 8.000 hingga 8.750 per dolar AS.

sumber :http://www.tempointeraktif.com

0 comments:

Posting Komentar

Copyright © INFORMATION FOR YOU - Blogger Theme by BloggerThemes & newwpthemes - Sponsored by Internet Entrepreneur